Selasa, 03 November 2009

jalan jalan ke pantan terong

Pantan Terong merupakan nama salah satu kawasan perbukitan di kota takengon yang sudah di jadikan kawasan wisata alam dan agrowisata. Lokasinya berada di barat laut, yakni desa Tensaran daling kecamatan Bebesen.


Untuk mencapai lokasi ini dapat menggunakan roda empat dan roda dua, namun akan lebih seru dan menantang jika berjaan kaki, karna medannya yang menanjak untuk menantang andrenalin, dikiri kanan jalan juga di suguhi pemandangan kebun kopi dan pertanian lainnya,pengunjung juga akan di temani hutan hutan kecil dan hutan pinus di sepanjang jalan.


Sesampainya di puncak anda akan di manjakan dengan pemandangan yang menakjubkan, di sebelah utara anda akan dapat menyaksikan kekokohan gunung Burni Telong dan Geirudong, bandara Reumbele dan Kawasan bener Meriah, di hadapan anda terbentang hamaparan danau laut tawar yang tenang bagaikan dalam lukisan, akan lebih indah lagi bila suasananya agak mendung, nuansa eksotik akan anda rasakan saat hujan perlahan datang dari arah Kecamatan bintang perlahan bergerak menutupi danau, Di sebelah kanan anda akan menyaksikan pemandangan Kecamatan Pegasing,Lapangan Pacuan Kuda Tradisional Gayo dan pegunungan yang menjadi pagar dataran Tinggi Gayo, di belakang anda berdiri kokoh tiga bukit yang di tumbuhi pepohonan besar yang merupakan kawasan di lindungi.


Di lokasi ini juga telah tersedia sarana penunjang untuk peristirahatan pengunjug, berupa sebuah rumah peristirahan yang di lengkapi dengan fasilitas pendukungnya, seperti musholla, toilet, kantin dan plaza, meskipun tidak begitu di kelola dengan baik, sudah lumayan buat kawasan yang baru di buka, meskipun sangat di harapkan akan menjadi lebih baik lagi.




lokasi pemancingan lhok mata ie


lhok mata ie, berada sekitar 6 km dari kota banda aceh tepatnya berada di seberang perbukitan ujung pancu, aceh besar nanggro aceh darussalam..untuk mencapai lokasi ini terlebih dahulu harus mendaki pegunungan ujung pancu selam 45 menit berjalan kaki.. di tengah perjalanan anda di tantang sedikit mengeluarkan andrenalin dan sedikit fisik untuk melewati jalan setapak berbatu dan berlumpur dikala musim hujan tiba.
akan tetapi suara burung di antara dahan pohon kan menghilangkan rasa capek itu, hembusan angin di tengah sabana juga begitu akrab dengan kita..setidaknya sekali menanjak, dua kali melintasi sabana dan di temani rerimbunan hutan untuk mencapai lokasi ini...







































Senin, 02 November 2009

Susur Pantai Ujung Pancu - Ulele

Pantai sepanjang Ujung Pancu hingga ke Uleheu ini memiliki ciri khas seperti pantai-pantai di Aceh umumnya, terhitung memanjang, dari utara hingga selatan. Dulu, sebelum peristiwa tsunami terjadi, di pantai ini sangat ramai dikunjungi pada hari hari libur oleh masyarakat aceh seain wisatawan, juga para nelayan serta moge penjaja ikan segar yang menawarkan untuk memanggang dan memasakan ikan-ikan tersebut agar bisa langsung dinikmati oleh pengunjung pantai. Namun saat ini tidak tampak satupun tempat makan serupa itu lagi. Seakan pergi bersamaannya dengan luruhnya rimbunan pohonan pantai yang bertumbangan akibat gerusan tsunami.akan tetapi pantai ujung pancu masih meninggalkan eksotisme tersendiri yang berbatas denganperkampungan dan bukit bukit terjal dan tinggi. Birunya air laut nan berpendar hijau bayangan sekitarnya, terpadu dengan birunya langit serta hijaunya pepohonan di atas bukit bukit itu. Akupun memandang terjalnya punggungan Gle Goh Leumo dan menggumamkan keinginan untuk mendakinya. Pastilah itu yang juga dirasakan para penikmat Pantai sepanjang 12 Km ini ketika mendekati lokasi ini.

Keindahannya memang tersembunyi, letaknya pun sesungguhnya hampir sama dengan hitungan menit menuju Lhok Nga, namun kesunyian yang ditawarkan pantai ini memang menjadi daya tarik yang berbeda.

Di sini pengunjung bisa berenang, ombaknya juga tenang karena pantainya memang dangkal, Sejauh mata memandang, hanya keindahan warna alam yang tertangkap oleh indra penglihatan. Pasirnya pun pasir putih, bercampur tanah iat yang di tumbuhi bakau yang di tanam pasca tsunami untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah terjadinya erosi pantainya, pada beberapa sisi pantainya, pasir selembut dan seputih tepung bisa ditemui. Pantai ini paling pas untuk menyepi, bahkan memancing, terlebih ketika hati sedang gundah, dengan memandang keindahannya, seolah segala duka luruh bersama dengan hembusan angin pantai yang menyapu kulit pean di bawah cemara yang mulai tumbuh seiring berjalannya waktu.

Menikmati sore yang tenang, sambil membawa sebungkus kopi, maklum pantai ujung pancu ini tidak menawarkan kedai maupun warung sesederhana apapun. Benar-benar hanya meyajikan pantai yang indahnya saja.